Dari A Sampai E, Ini 5 Jenis Virus Hepatitis!

 Halo sobat Pataya πŸ€—

Apa kabarnya nih? Semoga selalu dalam kondisi sehat yaa, baik fisik, mental, maupun hati πŸ₯΄

Kalau bahas soal hati, siapa sih yang ga pernah sakit hati? 😭 Eits tapi kali ini yang akan dibahas bukan tentang hati sebagai perasaan ya, melainkan hati atau liver, organ yang berperan penting dalam mengatur sebagian besar kadar zat kimia dalam darah kita ❤

Hati atau liver ini sering dikenal dengan istilah 'silent organ'. Artinya, meskipun mengalami kegagalan fungsi, gejalanya sering tidak disadari 😰


Sumber gambar: Freepik

Salah satu penyakit yang menyerang organ hati adalah hepatitis. Menurut WHO, hepatitis adalah inflamasi atau peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh berbagai infeksi virus maupun agen tidak menular. Ada lima jenis virus utama penyebab hepatitis, yaitu A, B, C, D, dan E. Yukk kenali kelimanya agar kita semakin baik dalam melakukan pencegahan terhadap hepatitis πŸ€—

Hepatitis A

Hepatitis A dapat menyebabkan peradangan hati yang bersifat ringan hingga berat. Virus Hepatitis A dapat menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi dengan kotoran penderita hepatitis A, sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi yang buruk merupakan faktor risiko dari hepatitis A.Pastikan kita selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, dan memasak air hingga mendidih serta makanan hingga matang sebelum dikonsumsi ya! πŸ˜‰

Hepatitis B

Penyakit hepatitis B dapat bersifat akut ataupun kronis. WHO memperkirakan bahwa pada 2019 terdapat 296 juta orang mengidap hepatitis B kronis, dan menimbulkan 820 ribu kematian di seluruh dunia.

Virus hepatitis B umumnya ditularkan dari ibu ke anak selama persalinan, paparan benda tajam seperti suntikan atau alat tato dan tindik yang tidak aman & steril. Selain itu, hepatitis B juga dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.


Sumber gambar: Freepik

Pada awal terjadinya infeksi hepatitis B, sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala. Umumnya, gejala baru timbul beberapa minggu setelah terinfeksi. Jaundice atau berubahnya warna mata dan kulit menjadi kekuningan merupakan gejala utama dari hepatitis B. Hal tersebut terjadi sebagai akibat menumpuknya bilirubin di dalam tubuh karena kerusakan yang dialami oleh hati.

Pencegahan terhadap infeksi penyakit ini adalah dengan imunisasi. Imunisasi hepatitis B sudah termasuk ke dalam imunisasi yang diwajibkan, mengingat komplikasi serius yang dapat ditimbulkan akibat infeksi hepatitis B seperti sirosis ataupun kanker hati.

Hepatitis C

WHO memperkirakan 58 juta orang hidup dengan hepatitis C kronis, dan 3,2 juta di antaranya merupakan anak-anak dan remaja. Penularan virus hepatitis C hampir serupa dengan hepatitis B, yaitu melalui kontak dengan darah. Hepatitis C juga dapat bersifat akut atau kronis, dan dapat menimbulkan komplikasi seperti sirosis dan kanker hati.

Jaundice juga dapat timbul sebagai gejala dari hepatitis C. Selain itu, gejala yang ditimbulkan pada penyakit hepatitis C akut antara lain:

  • Hilangnya nafsu makan
  • Mual muntah
  • Urin berwarna pekat
  • Tinja berwarna pucat
Hingga saat ini, belum terdapat vaksin untuk mencegah hepatitis C, sehingga tindakan pencegahan penularan hepatitis C yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi risiko terpapar dengan benda tajam yang tidak aman & tidak steril, seperti alat tindik, tato, ataupun alat suntik.

Hepatitis D

Hepatitis D memiliki ciri khas dalam proses infeksinya, yaitu memerlukan virus hepatitis B untuk bereplikasi. Infeksi hepatitis D dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu:

  • Terinfeksi hepatitis B dan D secara bersamaan, atau
  • Terinfeksi hepatitis B terlebih dahulu, baru kemudian terinfeksi hepatitis D
Sama halnya dengan hepatitis B dan C, virus hepatitis D dapat menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Yang perlu digarisbawahi dari hepatitis D dan B adalah bahwa kombinasi infeksi dari dua virus tersebut merupakan bentuk hepatitis yang paling parah, karena dapat dengan cepat menimbulkan sirosis dan kanker hati 😱

Hepatitis E

Serupa dengan hepatitis A, virus hepatitis E dapat menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Virus hepatitis E terbagi dalam 4 genotipe, yaitu genotipe 1 dan 2 yang ditemukan pada manusia, serta genotipe 3 dan 4 yang ditemukan di hewan.

Penyakit ini paling banyak ditemukan di Asia Timur dan Selatan, khususnya pada negara-negara dengan tingkat ekonomi yang buruk. Penyakit ini dapat menimbulkan wabah terutama pada daerah konflik karena pasokan air bersih yang sulit terpenuhi.

Pencegahan hepatitis E adalah dengan memfasilitasi sanitasi yang baik, serta dengan memasak air dan makanan hingga matang sebelum dikonsumsi, karena genotipe 3 dan 4 dari virus hepatitis E yang ditemukan di hewan dapat tetap menginfeksi manusia.


Sumber gambar: Freepik

Nah itu dia 5 jenis virus hepatitis. Semakin baik kita mengenali suatu penyakit, maka diharapkan semakin baik juga dalam mencegahnya. Sayangi selalu organ hatimu dengan menerapkan PHBS di kehidupan sehari-hari ya! πŸ€—

Terima kasih, dan salam sehat!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya πŸ€


Referensi:

WHO, Hepatitis Fact Sheets.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekerasan terhadap Perempuan

Mari Kita Mengenali Bahaya Penyakit AIDS!

Mitos dan Fakta Kesehatan Terkait Kebudayaan di Indonesia